Difabel
adalah kependekan dari Differents Abilities People, ialah
mereka yang memiliki kemampuan yang berbeda dari orang-orang pada
umumnya. Difabel merupakan sebuah usaha yang mencoba untuk merekonstruksi nilai yang menganggap si penyandang sebagai
orang yang memiliki kekurangan menjadi orang yang memiliki cara yang berbeda
dalam menjalani hidupnya, tentunya, dengan pencapaian yang berbeda pula.
Si
penyandang memang berbeda secara fisik dan kemampuan, akan tetapi berbedanya
bukan untuk dibeda-bedakan. Memang butuh perlakuan khusus bagi mereka agar
mereka mampu menjalani hidupnya dengan lancar, namun bukan berarti mereka tidak
diberi kesempatan yang sama. Perlakuan kita yang kerap merasa kasihan hingga
kemudian mengistimewakan mereka secara berlebihan juga dapat menjadi
dikriminasi negative yang sifatnya soft. Sering pula kita beranggapan
bahwa mereka tidak perlu bekerja dengan alasan kasihan karena mereka penyandang
difabel. Itu jelas pendapat yang keliru. Pendapat seperti itu justru akan
membuat penyandang difabel akan merasa bahwa dirinya adalah beban bagi keluarga
dan masyarakat.
Butuh
sikap bijak bagi kita melihat fenomena difabel. Bahwa mereka juga butuh diakui
oleh kehidupan sosialnya melalui pemberian kesempatan yang sama. Memang mereka
akan mengeluarkan usaha dua kali lipat dibandingkan manusia pada umumnya.
Tetapi itu adalah upaya konkret yang mampu membuat mereka merasa tidak
dibedakan.
Lihat
saja si Jenius Albert Einstein, penemu bola lampu Thomas Alfa Edison, penemu
telepon Alexander Graham Bell, Musisi Stevie Wonder, sampai tokoh terkini
sekelas Steve Jobs. Mereka adalah tokoh-tokoh hebat dunia penyandang difabel.
Masih banyak lagi para penyandang difabel hebat yang sudah menyumbangkan
karyanya untuk dunia ini. itu terjadi karena mereka diberi kesempatan. Who
Knows? ada penyandang difabel disekitar kita yang juga memiliki kemampuan
yang luar biasa.
Kita
sudah harus menggeser persepsi kita soal bagaimana memperlakukan penyandang
difabel agar mereka tetap merasa menjadi manusia seutuhnya yang mampu mandiri
dan berdaulat atas diri mereka tanpa mengurangi hak dan kesempatan mereka
sedikitpun..
Pada
dasarnya semua manusia memiliki kekhasannya masing-masing. Jadi, berikan
kesempatan yang sama untuk berkarya meskipun ia adalah seorang difabel.
Mari
membuka mata..
Difabel
berada dekat dengan kita
Jangan
sampai perlakuan kita berkontribusi atas keterasingan mereka dalam dunia sosial
sehari-hari.
Tidak ada komentar
Posting Komentar